Kepemimpinan dan Kemitraan Pembelajaran - Belajar dan Berbagi

Kamis, 28 Agustus 2025

Kepemimpinan dan Kemitraan Pembelajaran

 


Kemitraan Pembelajaran Mendalam

Pembelajaran Mendalam ditandai dengan hubungan pembelajaran yang harmonis antara siswa, guru, keluarga, dan masyarakat. Dalam pendekatan ini, siswa tidak lagi terkurung di dalam kelas, melainkan terhubung dengan masyarakat di lingkup lokal, nasional, dan global, membuat pembelajaran menjadi lebih relevan dan otentik. Kemitraan pembelajaran adalah salah satu dari empat elemen desain utama dalam Pembelajaran Mendalam.

Peran Baru dalam Pembelajaran Mendalam

1. Peran Baru untuk Peserta Didik Peserta didik didorong untuk mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri dan memahami cara mereka belajar. Peran baru ini mencakup tiga aspek:

  • Learning to Learn: Peserta didik mengembangkan kesadaran metakognitif tentang cara mereka belajar, menentukan tujuan, mengevaluasi pekerjaan, dan mengintegrasikan umpan balik. Ini juga menumbuhkan agensi atau otonomi peserta didik, di mana mereka mengambil peran aktif dalam mengembangkan tugas dan menilai hasilnya.

  • Relationships: Peserta didik diajak untuk mengembangkan koneksi interpersonal dan wawasan intrapersonal. Hal ini membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar untuk merasa dihormati dan memiliki rasa kepemilikan, yang menjadi motivator kuat untuk berkontribusi pada kemanusiaan.

  • Aspirations: Hasil belajar sangat dipengaruhi oleh ekspektasi diri dan persepsi yang mereka yakini orang lain miliki terhadap mereka. Mengaitkan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat alami peserta didik dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka secara signifikan.

2. Peran Baru untuk Guru Guru bertransisi dari sekadar pengajar menjadi mitra dalam proses pembelajaran. Peran baru guru mencakup:

  • Aktivator: Guru menstimulasi peserta didik untuk mencapai tujuan dengan menggunakan strategi dan umpan balik yang konstruktif. Mereka berupaya membangun hubungan dekat dan menciptakan suasana belajar yang interaktif.

  • Kolaborator: Guru bekerja sama dengan peserta didik, rekan sejawat, keluarga, dan komunitas untuk merancang pengalaman belajar. Mereka mengajak peserta didik untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang apa yang akan mereka pelajari.

  • Pengembang Budaya Belajar: Guru menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif, membangun rasa memiliki dan kepercayaan diri di antara peserta didik. Mereka juga memberikan kepercayaan dan peluang untuk mengambil risiko demi mendorong kreativitas dan inovasi.

3. Peran Baru untuk Kepala Sekolah Kepala sekolah memegang peranan penting dalam menjaga harmonisasi peran-peran yang terlibat dalam Pembelajaran Mendalam. Peran mereka meliputi:

  • Role Model Pembelajaran: Kepala sekolah aktif berpartisipasi dalam pendekatan pembelajaran baru, bahkan dengan belajar bersama guru. Keterlibatan ini membangun kepercayaan dan membantu mereka memahami apa yang diperlukan untuk menerapkan perubahan.

  • Membentuk Budaya: Kepala sekolah membangun budaya saling menghargai dan percaya dengan menetapkan norma bahwa mengambil risiko adalah hal yang baik. Mereka mendorong kolaborasi di dalam dan antar sekolah untuk merencanakan dan mengevaluasi kualitas desain pembelajaran.

  • Memaksimalkan Fokus: Mereka menjaga fokus pada tujuan kecil, mengidentifikasi kriteria keberhasilan, dan memastikan semua orang memahami dan menggunakan praktik-praktik yang berdampak tinggi secara konsisten.

4. Peran Baru untuk Keluarga Keluarga adalah pengaruh pertama dan paling kuat dalam pembelajaran anak. Untuk melibatkan mereka secara bermakna, kuncinya adalah membangun kemitraan yang solid melalui:

  • Komunikasi dan Kolaborasi Dua Arah: Sekolah dan guru harus berupaya membangun komunikasi dua arah dengan keluarga, mengadakan konferensi, dan mengundang partisipasi mereka.

  • Kemitraan Berbasis Kepercayaan: Mengatasi isu-isu kompleks memerlukan kemitraan yang dibangun di atas dasar kepercayaan dan komunikasi terbuka. Berbagi kekuatan dan keputusan, serta menggunakan alat digital untuk komunikasi, dapat membuat orang tua merasa lebih terlibat.

5. Peran Baru untuk Masyarakat Batasan antara ruang kelas dan dunia luar semakin kabur berkat teknologi, yang memungkinkan guru dan peserta didik terhubung dengan para ahli dari berbagai bidang. Masyarakat, termasuk mitra profesi (MGMP, MKKS, perguruan tinggi) dan Dunia Usaha Dunia Industri dan Kerja (DUDIKA), berperan sebagai mitra yang mendukung Pembelajaran Mendalam. DUDIKA khususnya memberikan dukungan melalui pengalaman nyata, umpan balik praktis, dan peluang belajar berbasis praktik seperti magang.


✅ Sumber: Bahan Bacaan Kepemimpinan dalam Kemitraan Pembelajaran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar