Model ALACT adalah salah satu model refleksi yang umum digunakan oleh para pengajar untuk mengevaluasi pembelajaran dan meningkatkan performa mereka. Model ini terdiri dari lima langkah, yaitu:
1. Action (Tindakan)
Pada langkah ini, Anda perlu mendeskripsikan secara detail tindakan yang Anda lakukan selama proses pembelajaran. Hal ini bisa termasuk strategi mengajar, materi yang disampaikan, interaksi dengan siswa, dan hasil yang dicapai.
2. Looking back on action (Melihat kembali tindakan)
Setelah mendeskripsikan tindakan, Anda perlu merefleksikan kembali apa yang telah Anda lakukan. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa Anda gunakan untuk memandu refleksi ini adalah:
- Apa yang berjalan dengan baik?
- Apa yang tidak berjalan dengan baik?
- Mengapa hal tersebut terjadi?
- Apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan pembelajaran di masa depan?
3. Awareness of essential aspect (Kesadaran terhadap aspek esensial)
Pada langkah ini, Anda perlu mengidentifikasi aspek-aspek esensial dari pembelajaran yang baru saja Anda lakukan. Aspek-aspek ini bisa terkait dengan materi pelajaran, strategi mengajar, interaksi dengan siswa, atau hasil yang dicapai.
4. Creating alternative methods of action (Menciptakan metode tindakan alternatif)
Setelah Anda mengidentifikasi aspek-aspek esensial, Anda perlu memikirkan metode tindakan alternatif yang bisa Anda gunakan di masa depan untuk meningkatkan pembelajaran.
5. Trial (Percobaan)
Pada langkah terakhir, Anda perlu mencoba menerapkan metode tindakan alternatif yang telah Anda ciptakan pada sesi pembelajaran berikutnya.
Manfaat Refleksi Model ALACT
Refleksi dengan menggunakan model ALACT memiliki beberapa manfaat, yaitu:
- Meningkatkan pemahaman Anda tentang proses pembelajaran.
- Membantu Anda untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Anda sebagai pengajar.
- Memberikan Anda ide-ide baru untuk meningkatkan pembelajaran di masa depan.
- Membantu Anda untuk mengembangkan keterampilan mengajar Anda.
- Meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri Anda sebagai pengajar.
Contoh Penggunaan Model ALACT
Berikut adalah contoh penggunaan model ALACT untuk merefleksikan sesi pembelajaran tentang materi "Fotosintesis":
Action:
Pada sesi pembelajaran ini, saya menggunakan strategi mengajar ceramah, diskusi kelompok, dan demonstrasi untuk menyampaikan materi tentang fotosintesis. Saya juga menggunakan berbagai media pembelajaran seperti gambar, video, dan model untuk membantu siswa memahami materi.
Looking back on action:
Secara keseluruhan, saya merasa bahwa sesi pembelajaran ini berjalan dengan cukup baik. Siswa tampak antusias dan terlibat dalam pembelajaran. Mereka juga mampu memahami materi dengan baik, seperti yang terlihat dari hasil diskusi kelompok dan tes akhir.
Namun, ada beberapa hal yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan pembelajaran di masa depan. Pertama, saya perlu memberikan lebih banyak waktu untuk diskusi kelompok sehingga siswa bisa lebih aktif dalam pembelajaran. Kedua, saya perlu menggunakan lebih banyak media pembelajaran yang interaktif untuk menarik perhatian siswa.
Awareness of essential aspect:
Aspek-aspek esensial dari sesi pembelajaran ini adalah strategi mengajar, media pembelajaran, dan interaksi dengan siswa.
Creating alternative methods of action:
Berikut adalah beberapa metode tindakan alternatif yang bisa saya gunakan di masa depan:
- Memberikan lebih banyak waktu untuk diskusi kelompok.
- Menggunakan lebih banyak media pembelajaran yang interaktif.
- Memberikan tugas yang lebih menantang kepada siswa.
- Melakukan penilaian yang lebih variatif.
Trial:
Pada sesi pembelajaran berikutnya, saya akan mencoba menerapkan beberapa metode tindakan alternatif yang telah saya ciptakan. Saya akan memberikan waktu 30 menit untuk diskusi kelompok dan menggunakan video animasi untuk menjelaskan proses fotosintesis. Saya juga akan memberikan tugas kepada siswa untuk membuat model fotosintesis dari bahan-bahan yang ada di sekitar mereka.
Kesimpulan
Refleksi dengan menggunakan model ALACT adalah alat yang bermanfaat bagi para pengajar untuk meningkatkan pembelajaran. Dengan merefleksikan tindakan mereka, pengajar dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka dan mengembangkan strategi mengajar yang lebih efektif.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar