MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SMP NEGERI 3 PAYAKUMBUH DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN MENDALAM
Oleh: M. Isral, S.Pd.
SMP Negeri 3 Payakumbuh
Pendahuluan
Latar Belakang
Pergeseran dari pembelajaran konvensional (satu arah) menuju Pembelajaran Mendalam yang berprinsip:
- Berkesadaran
- Bermakna
- Menggembirakan
Kerangka Pembelajaran
- Praktik Pedagogis
- Kemitraan
- Lingkungan Belajar
- Pemanfaatan Digital
Pengalaman Belajar Siswa
- Memahami
- Mengaplikasikan
- Merefleksi
8 Profil Lulusan
- Keimanan dan Ketakwaan
- Kewargaan
- Penalaran Kritis
- Kreativitas
- Kolaborasi
- Kemandirian
- Kesehatan
- Komunikasi
Tujuan
- Meningkatkan pemahaman guru tentang konsep pembelajaran mendalam.
- Meningkatkan kompetensi guru menyusun perencanaan pembelajaran mendalam.
- Meningkatkan kompetensi guru menerapkan pembelajaran mendalam.
Hasil yang Diharapkan
- Peningkatan praktik pedagogis guru.
- Peningkatan kemitraan dalam pembelajaran.
- Peningkatan lingkungan belajar yang inklusif.
- Peningkatan pemanfaatan digital dalam pembelajaran.
Karakteristik SMP Negeri 3 Payakumbuh
Lokasi
- Perbatasan Kota Payakumbuh dengan Kab. Lima Puluh Kota
- Lereng Bukik Sitabuah
- Hijau
- Aman, Nyaman
Data Sekolah
- Siswa: 819 Orang
- Rombel: 26 Rombel
- Guru: 42 Orang
- Tendik: 9 Orang
Identifikasi Kebutuhan Guru
Hasil identifikasi kebutuhan guru (dari 40 responden) untuk meningkatkan kompetensi menerapkan pembelajaran mendalam:
- Pemahaman konsep pembelajaran mendalam (77,50% belum paham)
- Penerapan metode PjBL (22,50% belum paham)
- Penerapan metode PBL (20,00% belum paham)
- Penerapan metode inkuiri (57,5% belum paham)
- Penyusunan modul ajar atau RPP (75,00% belum paham)
- Penerapan pembelajaran mendalam di kelas (82,50% belum)
- Pelaksanaan asesmen pembelajaran mendalam (87,50% belum)
- Pemanfaatan digital dalam pembelajaran (37,50% belum)
Strategi
In House Training (IHT)
- Konsep: PM
- Metode Inkuiri
- Pola Pikir Bertumbuh (PPB)
Pelatihan Digital
- Rumah Murid
- Canva AI
- Wayground
Workshop
- Menyusun Perencanaan PM
- Menyusun Asesmen PM
Lesson Study
- Rencana
- Laksanakan
- Refleksi
- Revisi
Berbagi Praktik Baik
- Model pembelajaran
- Strategi
- Pemanfaatan Digital
Implementasi (Jadwal)
- Kamis, 4 September 2025: Penyelarasan VMT dan Sosialisasi Program
- Sabtu, 20 September 2025: IHT Pola Pikir Bertumbuh, Konsep PM, dan Metode Inkuiri
- Sabtu, 24 September 2025: Pelatihan Pemanfaatan Digital dalam Pembelajaran (Narasumber: Roby Setia Permana, M.Pd)
- Sabtu, 27 September 2025: Workshop Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Mendalam
- 13-23 Oktober 2025: Lesson Study (Rencana, Laksanakan, Refleksi, Revisi - 2 kali pertemuan)
- Sabtu, 1 November 2025: Berbagi Praktik Baik
Measure (Hasil Pengukuran)
Pemahaman Konsep Pembelajaran Mendalam
Hasil: 83,33% (35 dari 42 peserta) mencapai kategori Sangat Baik (19) dan Baik (16). 4,76% (2) Cukup, 4,76% (2) kurang, dan 7,14% (3) tidak ikut.
Kualitas Perencanaan Pembelajaran
Hasil: 63,64% (7 dari 11) kategori Sangat Baik dan 27,27% (3 dari 11) kategori Baik, dan 9,09% (1 dari 11) kategori Kurang.
Implementasi di Kelas (Lesson Study)
Kekuatan: Prinsip Pembelajaran Mendalam (Berkesadaran dan Bermakna, Menggembirakan) sering kali dipertahankan dengan predikat Baik Sekali.
Tantangan: Ditemukan inkonsistensi pada aspek Lingkungan Belajar dan Pemanfaatan Digital mengalami penurunan signifikan di Pertemuan 2, serta stagnasi pada pengalaman belajar (Memahami, Mengaplikasikan, Merefleksi).
Reflect (Refleksi)
Hal-Hal yang Sudah Baik
- Pemahaman konsep pembelajaran Mendalam
- Kualitas perencanaan pembelajaran
- Penguatan komunitas belajar (berbagi praktik baik dan lesson study)
- Praktik Pedagogis (prinsip dan pengalaman belajar PM)
Hal-Hal yang Belum Optimal (Tantangan)
- Penurunan Kualitas pada Aspek Non-Pedagogis (Lingkungan Belajar & Pemanfaatan Digital).
- Guru cenderung fokus pada Praktik Pedagogis, tetapi mengabaikan elemen kemitraan dan integrasi teknologi.
Change (Rencana Perubahan)
- Penguatan aspek "Lingkungan Belajar" dan "Pemanfaatan Digital" melalui workshop khusus dan terfokus.
- Penekanan pada aspek "Kemitraan Pembelajaran” melalui modul atau sesi IHT yang eksplisit membahas Strategi Membangun Kemitraan.
Kesimpulan
- Pemahaman guru tentang konsep PM baik (83,33%).
- Seluruh peserta IHT (38 guru) menunjukkan kategori PPB dengan persentase 90,48%.
- Mayoritas perencanaan pembelajaran (10 dari 11) mencapai kategori baik (3) dan sangat baik (7).
- Peningkatan kualitas praktik pedagogis melalui lesson study.
- Pemanfaatan digital dan lingkungan belajar menunjukkan sedikit penurunan pada beberapa guru.
Saran
- Mengubah fokus pelatihan guru ke PjBL, integrasi teknologi kreatif, dan strategi kemitraan.
- Mengadakan 'Klinik Digital' rutin (bulanan) untuk melatih guru menggunakan alat digital secara konsisten.
- Perkuat kemitraan dengan pihak luar (orang tua, praktisi) agar pembelajaran lebih relevan.
- Jadikan siklus observasi kelas (lesson study) sebagai kegiatan triwulan wajib untuk membangun budaya kolaborasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar