laporan ojt - Belajar dan Berbagi

Senin, 27 Oktober 2025

laporan ojt

Presentasi OJT - SMPN 3 Payakumbuh

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SMP NEGERI 3 PAYAKUMBUH DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN MENDALAM

Oleh: M. Isral, S.Pd.

SMP Negeri 3 Payakumbuh

Pendahuluan

Latar Belakang

Pergeseran dari pembelajaran konvensional (satu arah) menuju Pembelajaran Mendalam yang berprinsip:

  • Berkesadaran
  • Bermakna
  • Menggembirakan

Kerangka Pembelajaran

  • Praktik Pedagogis
  • Kemitraan
  • Lingkungan Belajar
  • Pemanfaatan Digital

Pengalaman Belajar Siswa

  • Memahami
  • Mengaplikasikan
  • Merefleksi

8 Profil Lulusan

  • Keimanan dan Ketakwaan
  • Kewargaan
  • Penalaran Kritis
  • Kreativitas
  • Kolaborasi
  • Kemandirian
  • Kesehatan
  • Komunikasi

Tujuan

  • Meningkatkan pemahaman guru tentang konsep pembelajaran mendalam.
  • Meningkatkan kompetensi guru menyusun perencanaan pembelajaran mendalam.
  • Meningkatkan kompetensi guru menerapkan pembelajaran mendalam.

Hasil yang Diharapkan

  • Peningkatan praktik pedagogis guru.
  • Peningkatan kemitraan dalam pembelajaran.
  • Peningkatan lingkungan belajar yang inklusif.
  • Peningkatan pemanfaatan digital dalam pembelajaran.

Karakteristik SMP Negeri 3 Payakumbuh

Lokasi

  • Perbatasan Kota Payakumbuh dengan Kab. Lima Puluh Kota
  • Lereng Bukik Sitabuah
  • Hijau
  • Aman, Nyaman

Data Sekolah

  • Siswa: 819 Orang
  • Rombel: 26 Rombel
  • Guru: 42 Orang
  • Tendik: 9 Orang

Identifikasi Kebutuhan Guru

Hasil identifikasi kebutuhan guru (dari 40 responden) untuk meningkatkan kompetensi menerapkan pembelajaran mendalam:

  • Pemahaman konsep pembelajaran mendalam (77,50% belum paham)
  • Penerapan metode PjBL (22,50% belum paham)
  • Penerapan metode PBL (20,00% belum paham)
  • Penerapan metode inkuiri (57,5% belum paham)
  • Penyusunan modul ajar atau RPP (75,00% belum paham)
  • Penerapan pembelajaran mendalam di kelas (82,50% belum)
  • Pelaksanaan asesmen pembelajaran mendalam (87,50% belum)
  • Pemanfaatan digital dalam pembelajaran (37,50% belum)

Strategi

In House Training (IHT)

  • Konsep: PM
  • Metode Inkuiri
  • Pola Pikir Bertumbuh (PPB)

Pelatihan Digital

  • Rumah Murid
  • Canva AI
  • Wayground

Workshop

  • Menyusun Perencanaan PM
  • Menyusun Asesmen PM

Lesson Study

  • Rencana
  • Laksanakan
  • Refleksi
  • Revisi

Berbagi Praktik Baik

  • Model pembelajaran
  • Strategi
  • Pemanfaatan Digital

Implementasi (Jadwal)

  • Kamis, 4 September 2025: Penyelarasan VMT dan Sosialisasi Program
  • Sabtu, 20 September 2025: IHT Pola Pikir Bertumbuh, Konsep PM, dan Metode Inkuiri
  • Sabtu, 24 September 2025: Pelatihan Pemanfaatan Digital dalam Pembelajaran (Narasumber: Roby Setia Permana, M.Pd)
  • Sabtu, 27 September 2025: Workshop Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Mendalam
  • 13-23 Oktober 2025: Lesson Study (Rencana, Laksanakan, Refleksi, Revisi - 2 kali pertemuan)
  • Sabtu, 1 November 2025: Berbagi Praktik Baik

Measure (Hasil Pengukuran)

Pemahaman Konsep Pembelajaran Mendalam

Hasil: 83,33% (35 dari 42 peserta) mencapai kategori Sangat Baik (19) dan Baik (16). 4,76% (2) Cukup, 4,76% (2) kurang, dan 7,14% (3) tidak ikut.

Kualitas Perencanaan Pembelajaran

Hasil: 63,64% (7 dari 11) kategori Sangat Baik dan 27,27% (3 dari 11) kategori Baik, dan 9,09% (1 dari 11) kategori Kurang.

Implementasi di Kelas (Lesson Study)

Kekuatan: Prinsip Pembelajaran Mendalam (Berkesadaran dan Bermakna, Menggembirakan) sering kali dipertahankan dengan predikat Baik Sekali.

Tantangan: Ditemukan inkonsistensi pada aspek Lingkungan Belajar dan Pemanfaatan Digital mengalami penurunan signifikan di Pertemuan 2, serta stagnasi pada pengalaman belajar (Memahami, Mengaplikasikan, Merefleksi).

Reflect (Refleksi)

Hal-Hal yang Sudah Baik

  • Pemahaman konsep pembelajaran Mendalam
  • Kualitas perencanaan pembelajaran
  • Penguatan komunitas belajar (berbagi praktik baik dan lesson study)
  • Praktik Pedagogis (prinsip dan pengalaman belajar PM)

Hal-Hal yang Belum Optimal (Tantangan)

  • Penurunan Kualitas pada Aspek Non-Pedagogis (Lingkungan Belajar & Pemanfaatan Digital).
  • Guru cenderung fokus pada Praktik Pedagogis, tetapi mengabaikan elemen kemitraan dan integrasi teknologi.

Change (Rencana Perubahan)

  • Penguatan aspek "Lingkungan Belajar" dan "Pemanfaatan Digital" melalui workshop khusus dan terfokus.
  • Penekanan pada aspek "Kemitraan Pembelajaran” melalui modul atau sesi IHT yang eksplisit membahas Strategi Membangun Kemitraan.

Kesimpulan

  • Pemahaman guru tentang konsep PM baik (83,33%).
  • Seluruh peserta IHT (38 guru) menunjukkan kategori PPB dengan persentase 90,48%.
  • Mayoritas perencanaan pembelajaran (10 dari 11) mencapai kategori baik (3) dan sangat baik (7).
  • Peningkatan kualitas praktik pedagogis melalui lesson study.
  • Pemanfaatan digital dan lingkungan belajar menunjukkan sedikit penurunan pada beberapa guru.

Saran

  • Mengubah fokus pelatihan guru ke PjBL, integrasi teknologi kreatif, dan strategi kemitraan.
  • Mengadakan 'Klinik Digital' rutin (bulanan) untuk melatih guru menggunakan alat digital secara konsisten.
  • Perkuat kemitraan dengan pihak luar (orang tua, praktisi) agar pembelajaran lebih relevan.
  • Jadikan siklus observasi kelas (lesson study) sebagai kegiatan triwulan wajib untuk membangun budaya kolaborasi.

Terima Kasih

SMP Negeri 3 Payakumbuh

smpn3payakumbuh.sch.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar