Restitusi adalah proses pemulihan atau perbaikan setelah terjadinya suatu kesalahan atau kerugian. Dalam konteks pendidikan atau hubungan interpersonal, restitusi bertujuan untuk membantu individu memahami kesalahan yang telah dilakukan, bertanggung jawab atas tindakannya, dan belajar dari pengalaman tersebut.
Segitiga Restitusi adalah sebuah model yang sering digunakan dalam mendidik anak atau remaja. Model ini terdiri dari tiga langkah utama:
-
Menstabilkan Identitas
- Tujuan: Membantu individu merasa aman dan dihargai terlepas dari kesalahannya.
- Cara:
- Tegaskan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar.
- Sampaikan bahwa Anda tetap menghargai mereka sebagai individu.
- Gunakan kalimat yang positif dan mendukung, misalnya: "Meskipun kamu melakukan kesalahan, saya tetap percaya padamu."
-
Validasi Tindakan Salah
- Tujuan: Membantu individu memahami dampak dari tindakannya dan mengakui kesalahan yang telah dilakukan.
- Cara:
- Ajak individu untuk menceritakan kembali apa yang terjadi dari sudut pandangnya.
- Tanyakan bagaimana perasaan orang lain yang terlibat akibat tindakannya.
- Bantu individu memahami bahwa tindakannya memiliki konsekuensi.
-
Menanyakan Keyakinan
- Tujuan: Membantu individu menghubungkan tindakannya dengan nilai-nilai yang diyakininya dan mencari solusi untuk memperbaiki situasi.
- Cara:
- Tanyakan pada individu apa yang seharusnya dilakukan dalam situasi tersebut.
- Bantu individu merencanakan tindakan perbaikan.
- Dorong individu untuk berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Contoh Penerapan Segitiga Restitusi:
Misalnya, seorang anak mengambil pensil milik temannya tanpa izin.
- Menstabilkan Identitas: "Saya tahu kamu tidak sengaja, tapi mengambil barang orang lain memang tidak boleh. Tapi saya tetap percaya kamu bisa belajar dari kesalahan ini."
- Validasi Tindakan Salah: "Bagaimana perasaan temanmu saat pensilnya diambil? Apakah kamu merasa senang saat mengambil pensil itu?"
- Menanyakan Keyakinan: "Apa yang seharusnya kamu lakukan jika ingin meminjam pensil temanmu? Bagaimana caramu meminta maaf kepada temanmu?"
Penting:
- Kesabaran: Proses restitusi membutuhkan waktu dan kesabaran.
- Konsistensi: Terapkan langkah-langkah restitusi secara konsisten dalam berbagai situasi.
- Fokus pada perbaikan: Tujuan utama restitusi adalah membantu individu tumbuh dan berkembang.
- Libatkan orang tua/wali: Jika memungkinkan, libatkan orang tua/wali dalam proses restitusi.
Manfaat Restitusi:
- Membangun karakter: Membantu individu mengembangkan rasa tanggung jawab, empati, dan integritas.
- Meningkatkan hubungan: Memperkuat hubungan antar individu yang terlibat.
- Mencegah pengulangan kesalahan: Membantu individu belajar dari kesalahan dan mengambil tindakan preventif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar