Generasi Alfa lahir pada saat tingkat kelahiran menurun di sebagian besar dunia, dan mengalami dampak pandemi COVID-19 saat masih anak-anak. Bagi mereka yang mempunyai akses, hiburan anak-anak semakin didominasi oleh teknologi elektronik seperti: jejaring sosial, dan layanan streaming, sementara minat terhadap televisi tradisional juga menurun.
Perubahan penggunaan teknologi di ruang kelas dan aspek kehidupan lainnya memberikan dampak yang signifikan terhadap pengalaman pembelajaran dini generasi ini dibandingkan generasi sebelumnya. Penelitian menunjukkan bahwa masalah kesehatan terkait waktu menatap layar, alergi, dan obesitas menjadi semakin umum pada akhir tahun 2010-an.
Banyak anggota Generasi Alfa yang tumbuh dengan menggunakan ponsel cerdas dan tablet sebagai bagian dari hiburan masa kecil mereka, dan banyak dari mereka yang menggunakan perangkat tersebut sebagai pengalih perhatian atau alat bantu pendidikan. Waktu pemakaian perangkat elektronik di kalangan bayi, balita, dan anak prasekolah telah meningkat secara signifikan selama tahun 2010-an. Sekitar 90% anak kecil menggunakan perangkat elektronik genggam pada usia satu tahun.
Beberapa ahli menyarankan bahwa karena perubahan cepat dalam cara anak-anak dibesarkan, berkembang, dan bertumbuh, rentang waktu yang digunakan untuk mendefinisikan generasi terkini, seperti Gen Alfa dan generasi setelahnya, harus dipersingkat. Mereka percaya bahwa ini adalah hasil dari perkembangan teknologi yang pesat dan integrasinya yang cepat ke dalam masyarakat modern seperti media sosial yang hadir sepanjang hidup anggota Generasi Alfa, tidak seperti mayoritas Gen Z. Serta penggunaan AI yang mempengaruhi perkembangan psikologis generasi ini sangat berbeda dari generasi sebelumnya, dan akan memberi manfaat dari definisi generasi baru atau generasi setelah Generasi Alfa menjadi bagian yang lebih pendek dan lebih spesifik.
Sumber: Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar